“Kondisi stres atau tertekan tidak boleh dibiarkan
terlalu lama dan apabila muncul perasaan tersebut, segeralah atasi agar tidak
mengganggu kesehatan.”
Stres merupakan suatu
kondisi saat suasana hati dan pikiran dalam keadaan tertekan. Stres atau perasaan
tertekan bisa dialami oleh siapa saja. Tekanan-tekanan itu dapat berasal dari
berbagai faktor, mulai dari masalah pribadi, adanya masalah rumah tangga,
hubungan dengan rekan atau bahkan masalah pekerjaan.
Dampak stres pun beragam
dan biasanya efeknya negatif, seperti jadi suka marah-marah, sulit tidur, nafsu
makan tak terkontrol, timbul masalah kesehatan, timbul berbagai penyakit atau
bisa juga muncul gangguan pada jaringan kulit. Berikut akan dibahas mengenai beberapa
gangguan pada kulit akibat stres.
Keadaan stres dapat
membuat kulit menjadi kusam, pucat, tak bersinar, dan apabila terluka /
tergores maka proses penyembuhannya akan lambat. Kondisi ini terjadi sebab saat
stres, tubuh mudah kehilangan cairan, proses metabolisme tidak maksimal dan proses
regenerasi sel kulit pun menjadi lambat. Ketika proses regenerasi kulit
melambat atau tak optimal, maka keadaan kulit akan bermasalah, suplai nutrisi
tak optimal, kulit kehilangan kesegaran, jadi kusam dan pucat.
Dampak selanjutnya pada
kulit ketika stres yaitu sering gatal-gatal dan gampang terluka. Apabila kesehatan
kulit terganggu akibat stres maka kulit jadi sensitif, sering terasa gatal, rentan
memar, mudah lecet, memerah, dan bahkan bersisik. Imbas terparah dari kondisi
kulit yang bermasalah adalah rusaknya sel atau jaringan kulit. Kulit yang
sangat sensitif karena stres, ditambah lagi sering gatal, lalu rentan memar dan
mudah lecet, bisa menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan kulit.
Kemudian perasaan
tertekan juga memicu munculnya jerawat. Sebab saat tertekan, tubuh akan memproduksi
lebih banyak hormon kortisol atau disebut juga hormon stres. Kondisi ini
membuat permukaan kulit menjadi lebih berminyak. Minyak yang berlebihan dapat menutup
(mengendap) di pori-pori. Jika ada kotoran, bakteri atau kuman ikut mengendap, maka
akan timbul komedo juga jerawat.
Kondisi tertekan atau
stres menimbulkan pula perasaan cemas yang akan “mengundang” ketegangan tubuh
termasuk tegangnya otot-otot di areal wajah. Efek ketegangan otot tersebut
memicu timbulnya kerutan-kerutan di permukaan kulit wajah. Kerutan dan
ketegangan berimbas menurunkan elastisitas kulit sehingga kulit jadi keriput, tidak
lagi kencang, permukaan kulit tidak segar, penampilan terlihat cenderung lebih
tua atau disebut mengalami penuaan dini.
Gangguan terakhir pada
kulit yang ditimbulkan karena stres adalah muncul lingkaran hitam di bawah mata,
terlihat seperti sembab atau disebut mata panda. Mata sembab tersebut
disebabkan kurangnya durasi istirahat atau tidur. Keadaan stres memunculkan
rasa gelisah dan tidak tenang. Efeknya kesulitan untuk memejamkan mata (tidur),
kualitas istirahat pun akan buruk dan akibatnya sirkulasi darah tersendat, mata
pun kelelahan, menjadi sembab sehingga muncul lingkaran hitam di bawah mata.
Frieda Isyana Putri, 4 Tanda Stres yang Bisa Terlihat dari Kulit (2), https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4402944/4-tanda-stres-yang-bisa-terlihat-dari-kulit-2, (diakses 28 Januari 2019)
Mery Nur
Andini, 4 Dampak Stres pada Kesehatan
Kulit, https://www.pikiran-rakyat.com/hidup-gaya/2018/02/17/4-dampak-stres-pada-kesehatan-kulit-419698, (diakses 17 Desember 2018)
Muhamad Reza Sulaiman, Catat! Ini 5 Tanda Kulit Anda Sedang
Mengalami Stres, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3410328/catat-ini-5-tanda-kulit-anda-sedang-mengalami-stres, (diakses 31 Januari 2017)
No comments:
Post a Comment