“Jika terlalu berlebihan atau kebanyakan menghirup gas
karbon monoksida maka bisa menyebabkan tubuh keracunan karbon monoksida.”
Masalah perkotaan, keadaan
sekitar lingkungan yang sesak, banyaknya kendaraan lalu lalang ditambah lagi kemaceten,
menyebabkan para pengguna jalan serta pengendara khususnya pemotor menghirup begitu
sering gas buangan dari knalpot kendaraan. Buangan asap kendaraan mengandung berbagai
unsur gas beracun termasuk gas karbon monoksida.
Karbon monoksida (CO) merupakan
gas beracun, tak berwarna dan tak berbau, dihasilkan dari bahan bakar yang
mengandung karbon atau dari proses pembakaran. Selain dari asap knalpot
kendaraan, sumber lain yang dapat menghasilkan gas karbon monoksida yaitu asap
rokok dan pembakaran bahan bakar fosil. Sedangkan gas karbon monoksida yang
paling sering terhisap adalah dari asap knalpot kendaraan sebab begitu banyaknya
jumlah kendaraan apalagi di perkotaan.
Gas karbon monoksida yang
terhirup dan masuk ke paru-paru, kemudian akan mengikat hemoglobin pada sel
darah. Akibatnya level oksigen dalam darah berkurang sedangkan kadar karbon
monoksida meningkat . Kondisi ini membuat sirkulasi darah terganggu /
terhambat, aliran oksigen dalam darah menjadi tidak lancar. Kebanyakan
seseorang tidak sadar telah keracunan (menghirup terlalu banyak) gas ini,
hingga tubuh bereaksi dan memberikan tanda-tanda.
Kenalilah ciri atau
tanda ketika tubuh sedang keracunan karbon monoksida, supaya dapat segera
mengambil tindakan preventif serta penanggulangan. Tanda tubuh sedang keracunan
karbon monoksida atau terlalu banyak menghirup gas karbon monoksida yaitu muncul
sakit kepala (pening), mual, muntah, sakit perut (maag), nafas pendek, tersengal,
nampak kebingungan, gangguan penglihatan, pandangan buram menjadi tak jelas,
dada sakit, berubahnya warna kulit, dan menjadi merasa sangat kelelahan.
Situasi tersebut dapat mengkhawatirkan,
mengganggu aktivitas dan bisa membahayakan jiwa. Pada tingkat keracunan atau
kadar yang tinggi akan menyebabkan pingsan, sulit fokus, kehilangan konsentrasi,
kejang-kejang, hilang kesadaran, dan bahkan kematian. Sedangkan dalam jangka
panjang atau keadaan terus menerus terpapar / menghirup gas karbon monoksida dapat
memicu perubahan emosi, kelainan perilaku, mudah marah, depresi, gangguan
saraf, kerusakan otak, vertigo, dan sakit jantung.
Oleh sebab itu, sangat
disarankan apabila berkendara menggunakan motor, gunakanlah masker. Kemudian, jaga
kualitas kesegaran udara di rumah atau tempat beraktivitas dengan menyediakan
sarana ventilasi yang baik. Jika keadaan tubuh sudah terdeteksi ada tanda-tanda
keracunan karbon monoksida, segeralah cari udara segar. Hirup sebanyak-banyaknya
udara segar tersebut, supaya level oksigen dalam darah kembali normal.
Sumber :
Christina
Andhika Setyanti, Kenali 7 Tanda Keracunan Gas Karbon Monoksida, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171219115324-255-263417/kenali-7-tanda-keracunan-gas-karbon-monoksida, (diakses 19 Desember 2017)
Fauzan Budi Prasetya, Yang Harus Segera Dilakukan Ketika Keracunan Gas Karbon Monoksida, https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/pertolongan-keracunan-karbon-monoksida/, (diakses 18 Desember 2017)
Mahmur Marganti, Bahaya Asap Knalpot,
http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/bahaya-asap-knalpot.html, (diakses 20 April
2016)
No comments:
Post a Comment