Bahayanya Kebanyakan Menghirup Karbon Monoksida Dari Asap Knalpot | Holistu
Rated 1/5 based on 4 customer reviews
Bahayanya Kebanyakan Menghirup Karbon Monoksida Dari Asap Knalpot
1/ 5
by

Bahayanya Kebanyakan Menghirup Karbon Monoksida Dari Asap Knalpot



“Jika terlalu berlebihan atau kebanyakan menghirup gas karbon monoksida maka bisa menyebabkan tubuh keracunan karbon monoksida.”

Masalah perkotaan, keadaan sekitar lingkungan yang sesak, banyaknya kendaraan lalu lalang ditambah lagi kemaceten, menyebabkan para pengguna jalan serta pengendara khususnya pemotor menghirup begitu sering gas buangan dari knalpot kendaraan. Buangan asap kendaraan mengandung berbagai unsur gas beracun termasuk gas karbon monoksida.

Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun, tak berwarna dan tak berbau, dihasilkan dari bahan bakar yang mengandung karbon atau dari proses pembakaran. Selain dari asap knalpot kendaraan, sumber lain yang dapat menghasilkan gas karbon monoksida yaitu asap rokok dan pembakaran bahan bakar fosil. Sedangkan gas karbon monoksida yang paling sering terhisap adalah dari asap knalpot kendaraan sebab begitu banyaknya jumlah kendaraan apalagi di perkotaan.

Gas karbon monoksida yang terhirup dan masuk ke paru-paru, kemudian akan mengikat hemoglobin pada sel darah. Akibatnya level oksigen dalam darah berkurang sedangkan kadar karbon monoksida meningkat . Kondisi ini membuat sirkulasi darah terganggu / terhambat, aliran oksigen dalam darah menjadi tidak lancar. Kebanyakan seseorang tidak sadar telah keracunan (menghirup terlalu banyak) gas ini, hingga tubuh bereaksi dan memberikan tanda-tanda.

Kenalilah ciri atau tanda ketika tubuh sedang keracunan karbon monoksida, supaya dapat segera mengambil tindakan preventif serta penanggulangan. Tanda tubuh sedang keracunan karbon monoksida atau terlalu banyak menghirup gas karbon monoksida yaitu muncul sakit kepala (pening), mual, muntah, sakit perut (maag), nafas pendek, tersengal, nampak kebingungan, gangguan penglihatan, pandangan buram menjadi tak jelas, dada sakit, berubahnya warna kulit, dan menjadi merasa sangat kelelahan.

Situasi tersebut dapat mengkhawatirkan, mengganggu aktivitas dan bisa membahayakan jiwa. Pada tingkat keracunan atau kadar yang tinggi akan menyebabkan pingsan, sulit fokus, kehilangan konsentrasi, kejang-kejang, hilang kesadaran, dan bahkan kematian. Sedangkan dalam jangka panjang atau keadaan terus menerus terpapar / menghirup gas karbon monoksida dapat memicu perubahan emosi, kelainan perilaku, mudah marah, depresi, gangguan saraf, kerusakan otak, vertigo, dan sakit jantung.

Oleh sebab itu, sangat disarankan apabila berkendara menggunakan motor, gunakanlah masker. Kemudian, jaga kualitas kesegaran udara di rumah atau tempat beraktivitas dengan menyediakan sarana ventilasi yang baik. Jika keadaan tubuh sudah terdeteksi ada tanda-tanda keracunan karbon monoksida, segeralah cari udara segar. Hirup sebanyak-banyaknya udara segar tersebut, supaya level oksigen dalam darah kembali normal.

Sumber :

Christina Andhika Setyanti, Kenali 7 Tanda Keracunan Gas Karbon Monoksida, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171219115324-255-263417/kenali-7-tanda-keracunan-gas-karbon-monoksida, (diakses 19 Desember 2017)

Fauzan Budi Prasetya, Yang Harus Segera Dilakukan Ketika Keracunan Gas Karbon Monoksida, https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/pertolongan-keracunan-karbon-monoksida/, (diakses 18 Desember 2017)

Mahmur Marganti, Bahaya Asap Knalpot, http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/bahaya-asap-knalpot.html, (diakses 20 April 2016)


Majalah Holistu

Mempromosikan kehidupan sehat holistic melalui artikel-artikel sederhana (yang di-review oleh ahlinya) maupun promosi-promosi yang bersifat penyuluhan, eksibisi, seminar-seminar dan konvensi.

No comments:

Post a Comment