Mana Lebih Baik Antara Protein Hewani Dan Protein Nabati? | Holistu
Rated 1/5 based on 4 customer reviews
Mana Lebih Baik Antara Protein Hewani Dan Protein Nabati?
1/ 5
by

Mana Lebih Baik Antara Protein Hewani Dan Protein Nabati?

“Protein merupakan zat gizi makro yang sangat dibutuhkan bagi tubuh.” 

           Fungsi protein begitu penting untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan membangun atau memelihara sel / jaringan tubuh. Bagi anak-anak, protein sangat dibutuhkan guna menunjang tubuh kembangnya. Protein terbagi atas 2 jenis menurut sumbernya yaitu protein nabati dan protein hewan. 

Protein nabati merupakan jenis makanan / protein yang bersumber (berasal) dari berbagai jenis tanaman seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, kacang hijau, kedelai, kacang polong, kacang tanah, tempe dan tahu. Sedangkan sumber protein hewani yaitu susu, ikan, telur, dan daging seperti daging ayam, daging sapi atau daging kambing.

Menurut kebanyakan orang, makanan yang berasal dari daging atau telur disebut lebih nikmat ketimbang sayur-sayuran atau kacang-kacangan. Bagi tubuh kedua protein tersebut sama-sama memiliki peran yang penting, keduanya bermanfaat sebagai penunjang memelihara sel dan jaringan tubuh. Walau begitu, antara protein hewani dan nabati memiliki perbedaan, masing-masing memiliki kelebihan juga kekurangan. 

Protein hewani lebih lengkap nutrisinya, lebih banyak vitamin dan mineral tetapi lebih sulit dicerna, serta mengandung kolesterol juga asam lemak jenuh. Kolesterol dan lemak ditengarai dapat memicu gangguan jantung, kanker, sakit jantung, stroke, dan diabetes melitus. Untuk itu guna mengurangi tingkat kolesterol juga lemak dalam protein hewani, bisa dengan cara menghindari mengkonsumsi bagian gajih (lemak) atau kulit dan jika minum susu, minumlah susu yang rendah lemak.

Sedang protein nabati tidak selengkap atau sekuat protein hewani mengenai kadar vitamin dan mineralnya. Namun protein nabati lebih banyak serat, mudah dicerna, tidak mengandung kolesterol, dan asam lemak jenuh. Sehingga protein nabati disebutkan lebih ramah bagi tubuh. Protein nabati juga bisa dimanfaatkan sebagai diet yang tinggi protein. Artinya program diet tetapi tubuh tetap mendapat suplai dengan kadar protein yang baik. 

Sumber: 
Chaerunnisa, Risna Halidi, Protein Hewani Vs Protein Nabati, Mana yang Bikin Panjang Umur?, https://www.suara.com/health/2017/07/12/210000/protein-hewani-vs-protein-nabati-mana-yang-bikin-panjang-umur, (diakses 12 Juli 2017 )


dr. Kevin Adrian, Ini Makanan Sumber Protein Hewani yang Harus Anda Ketahui, https://www.alodokter.com/ini-makanan-sumber-protein-hewani-yang-harus-anda-ketahui, (diakses 18 Juni 2017)


Rr. Bamandhita Rahma Setiaji, Banyak yang Mengira Sama, Ini 4 Perbedaan Protein Hewani dan Protein Nabati, https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/makanan-protein-nabati-hewani/, (diakses 30 April 2018)


Tasya Paramitha, Protein Hewani dan Nabati, Mana yang Lebih Baik?, https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/750906-protein-hewani-dan-nabati-mana-yang-lebih-baik, (diakses 22 Maret 2016)


Majalah Holistu

Mempromosikan kehidupan sehat holistic melalui artikel-artikel sederhana (yang di-review oleh ahlinya) maupun promosi-promosi yang bersifat penyuluhan, eksibisi, seminar-seminar dan konvensi.

No comments:

Post a Comment