“Bentuk tumbuhan jali memang seperti tanaman liar (rumput
alang-alang), walau begitu jali memiliki banyak manfaat.”
Tanaman jali atau biji
jali dikenal pula dengan sebutan jali-jali merupakan sumber karbohidrat yang
baik dan kaya kandungan serat. Jali termasuk sejenis tumbuhan biji-bijian
(serealia) tropika dari suku padi-padian atau Poaceae. Bentuk daunnya panjang dan ujungnya runcing, buahnya berwarna
hijau jika belum matang, ketika sudah matang warnanya sedikit kehitaman / keunguan,
sedang bagian dalam buahnya atau disebut bijinya berwarna putih. Bijinya
kecil-kecil, rasanya sedikit manis cenderung tawar. Untuk bisa dimakan,
biasanya biji jali mesti direndam terlebih dahulu pada air panas.
Selain dikonsumsi, biji
jali juga sering dibuat sebagai hiasan manik-manik. Bernama ilmiah Coix Lacryma-Jobi.L, jali-jali terdiri
dari beberapa varietas. Varietas Coix
lacryma-jobi var. lacryma-jobi yang
dimanfaatkan sebagai manik-manik sebab bijinya sangat keras. Sedang jenis
tanaman jali yang bijinya tidak terlalu keras dan biasa dikonsumsi adalah
varietas Coix lacryma-jobi var. ma-yuen. Biji jali dapat
diolah menjadi makanan pengganti nasi, dijadikan bubur, campuran minuman, dan sebagai
pelengkap sirup atau es campur.
Kandungan gizi dan karbohidrat
yang terkadung pada jali-jali sangat bagus untuk menjaga juga meningkatkan stamina
tubuh. Kondisi stamina yang baik akan berguna mendukung aktivitas dan melindungi
tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Pada tanaman jali terkandung pula
protein, serat, vitamin B1, alkaloid, asam amino, klorida, senyawa prebiotik,
beta-sitosterol, dan memiliki sifat antibakteri juga antiradang.
Kandungan seratnya yang cukup
tinggi bermanfaat memelihara kesehatan sistem pencernaan. Serat juga efektif
guna mengontrol kadar gula darah, menurunkan kadar gula darah dan mencegah
naiknya kadar gula darah. Hal inilah yang menjadikan biji jali disebut ampuh
dalam mencegah diabetes dan baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Sedang dari
sifat antibakterinya, jali-jali berguna untuk melindungi tubuh dari serangan
sel kanker dan virus / bakteri penyebab penyakit.
Dari sifat antiradangnya,
tanaman jali sanggup mencegah dan
meredakan nyeri peradangan atau pembekakan pada organ-organ tubuh juga asam
urat. Kandungan senyawa prebiotik, beta-sitosterolnya efektif sebagai
pengendali kolesterol, menurunkan kadar kolesterol jahat, menghancurkan
gumpalan kolesterol jahat, menstabilkan tekanan darah, dan mencegah hipertensi.
Kemudian berturut-turut manfaat kesehatan lain dari jali-jali yaitu
menyembuhkan diare, meredakan rematik, panas
dalam, demam, batuk, mengatasi infeksi saluran kencing, radang paru, dan usus
buntu.
Sumber:
Masyaril
Ahmad, Biji Jali, Biji Sehat Kaya Manfaat
yang Sudah Terlupakan, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150820171644-262-73435/biji-jali-biji-sehat-kaya-manfaat-yang-sudah-terlupakan, (diakses 20 Agustus 2015)
Melly Febrida, Bubur
Jali nan Legit Bagus Buat Kesehatan Tubuh, https://www.liputan6.com/ramadan/read/642942/bubur-jali-nan-legit-bagus-buat-kesehatan-tubuh, (diakses 18 Juli 2013)
Tira Qaissara, Cara
Menurunkan Gula Darah dengan Biji Jali, https://ensiklopediaviva.com/cara-menurunkan-gula-darah-dengan-biji-jali/, (diakses 5 Februari 2019)
No comments:
Post a Comment